MOSKOW – Sistem rudal pertahanan udara S-300 Rusia akan
dikirim ke Iran pada Agustus. Kontrak pun sudah diperbarui pada 2015 setelah
sanksi internasional untuk Iran dicabut dan dilakukan persetujuan perjanjian nuklir dengan dunia internasional.
Direktur Umum Rosoboronexport, Sergey Chemezov, mengatakan
bahwa pengiriman perangkat S-300 akan berlangsung selama setengah tahun.
Menurut ketua Rostec, pengiriman akan selesai menjelang
akhir 2016. Dia menambahkan, penundaan
ini disebabkan gugatan Teheran ke Badan Ekspor Militer Rusia, Rosoboronexport,
sebesar USD4 miliar ke Pengadilan Internasional di Jenewa. Gugatan tersebut
diajukan pada 2010.
“Kita telah setuju (dengan Iran) bahwa gugatan akan ditarik
secepatnya setelah pengiriman tahap pertama dilakukan,” terang Chemezov,
sebagaimana dikutip dari Russia Today, Jumat (11/3/2016).
Terdapat sejumlah laporan mengenai pengiriman S-300 ke Iran
pada November 2015. Bahkan, Dubes Iran Mehdi Sanaei saat itu mengatakan kepada
surat kabar berbahasa Persia, Etemaad bahwa pengiriman sedang berjalan.
Pada awal November 2015, Menteri Pertahanan Iran Hossein
Deghhan mengumumkan bahwa Teheran akan menerima Sistem Pertahanan Udara Rusia
menjelang akhir tahun, tapi akhirnya dikirim pada 20 Maret 2016.
Teheran sendiri akan membeli sistem pertahanan udara S-300
sebanyak yang dibutuhkan. Hal tersebut sebagaimana ditegaskan Brigadir Jenderal
Dehghan kal itu.
Iran diharapkan dapat memeroleh salah satu versi terbaru
sistem pertahanan udara, S-300PMU-2 Favorit, yang diproduksi oleh Almaz-Antey.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada konfirmasi bahwa
Iran telah menerima perangkat S-300.
sumber : Okezone
0 komentar:
Posting Komentar